Perbedaan Hardisk ATA dan SATA Pada Laptop dan PC

Daftar Isi
Harddisk SATA dan ATA

Hard disk merupakan komponen penting dalam komputer atau laptop yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan data. Karena perannya yang krusial, hard disk menjadi salah satu bagian vital dari perangkat komputer atau laptop.

Beberapa jenis hard disk yang digunakan dalam komputer atau laptop adalah Advanced Technology Attachment (ATA) dan SATA, yang merupakan standar terbaru setelah ATA.

Apa itu Hardisk ATA dan SATA?

Hardisk SATA

SATA (Serial Advanced Technology Attachment) diperkenalkan pada tahun 2003 dengan antarmuka yang jauh lebih ramping dibandingkan dengan IDE/ATA. Kabel SATA dirancang untuk menyederhanakan penggunaan perangkat periferal, di mana masing-masing kabel hanya dapat dihubungkan dengan satu perangkat.

Kelebihan utama SATA adalah peningkatan bandwidth dari 100 MB/s menjadi 150 MB/s. Selain itu, SATA juga menyederhanakan proses pemasangan, karena tidak perlu mengonfigurasi disk sebagai master.

SATA II, yang dirilis pada tahun 2004, menawarkan kecepatan transfer data yang lebih tinggi, mencapai 300 MB/s hingga 600 MB/s, dan didukung oleh fitur Native Command Queuing (NCQ) yang berfungsi untuk mengoptimalkan bandwidth tambahan. Sementara hard disk ATA sebelumnya memiliki kecepatan transfer 66/100/133 MB/s, SATA menawarkan kecepatan transfer yang lebih cepat dengan kecepatan 150/300/500 MB/s.

Hardisk ATA

ATA (Advanced Technology Attachment) adalah standar yang digunakan untuk menghubungkan perangkat keras seperti hard disk, CD-ROM, atau DVD-ROM pada sebuah komputer. Sejak diperkenalkannya SATA, hard drive IDE/ATA secara resmi dikenal sebagai Paralel ATA (PATA). Istilah ini digunakan untuk membedakan antara ATA dan SATA, karena sebelumnya hanya disebut ATA.

Disebut Paralel ATA karena pemasangan disk dilakukan menggunakan sistem perangkat satu atau dua IDE yang terhubung melalui kabel ke satu port IDE secara paralel.

ATA memiliki beberapa versi standar, mulai dari ATA-1 hingga ATA-7, dengan ATA-1 diperkenalkan pada tahun 1986. Standar ATA membatasi panjang kabel hingga 46 cm (18 inci), meskipun ada yang menjual kabel dengan panjang sampai 91 cm (36 inci). Keterbatasan ini membuat PATA hanya cocok untuk penyimpanan internal, sehingga harganya lebih terjangkau.

Kecepatan transfer data pada ATA dimulai dari 33 Mbps, meningkat menjadi 66 Mbps, 100 Mbps, hingga 133 Mbps (ATA 33/66/100/150). Model ATA dikenal memiliki kelebihan dalam hal kekuatan dan daya tahan, namun kelemahannya terletak pada kecepatan transfer data yang lebih lambat dan harga yang sedikit lebih mahal.

Sejarah Singkat ATA dan SATA

Advanced Technology Attachment atau ATA, yang juga dikenal sebagai hard disk IDE, adalah jenis hard disk yang didasarkan pada standar yang diperkenalkan pada tahun 1986.

Hard disk ini menggunakan teknologi paralel 16-bit dan terus mengalami perkembangan dalam hal kecepatan transfer dan ukuran disk. ATA banyak digunakan pada komputer dengan spesifikasi lama, seperti Pentium 4 ke bawah.

Standar terakhir dari hard disk ATA adalah ATA-7, yang diperkenalkan pertama kali oleh komite T13 (komite yang bertanggung jawab menentukan standar hard disk ATA) pada tahun 2001. ATA-7 menawarkan kemampuan transfer data hingga 133 MB/s, yang merupakan standar data rate untuk hard disk ATA-7.

Namun, paralel ATA mengalami berbagai masalah, termasuk interferensi elektromagnetik (EMI), integritas data, dan timing sinyal. Untuk mengatasi masalah tersebut, dikembangkanlah standar baru yang dikenal sebagai SATA.

SATA menggunakan kabel dengan 15 pin untuk daya yang bertegangan 250 mV. Meskipun SATA terlihat seperti membutuhkan daya lebih banyak dibandingkan dengan tipe ATA yang menggunakan 4 pin, kedua jenis hard disk ini pada dasarnya memiliki kebutuhan daya yang serupa. Salah satu kelebihan SATA adalah bandwidth maksimum yang lebih baik, yaitu dapat mencapai 150 MB/s.

Perbedaan ATA dan SATA

Perbedaan paling mencolok antara hard disk ATA dan SATA terletak pada kebutuhan daya dan kabel data yang digunakan.

ATA menggunakan hard disk dengan kapasitas standar 200GB, seperti model dari Western Digital, yang memerlukan kabel pita berukuran dua inci dengan 40 pin konektor data. Selain itu, diperlukan tegangan 5V untuk setiap pin dari total 4 pin konektor daya.

Sebaliknya, model Western Digital SATA dengan kapasitas 120GB menggunakan kabel yang lebih kecil, yaitu setengah inci, dengan 7 konektor untuk sambungan data.

Kabel SATA yang lebih tipis memudahkan pengaturan kabel data, dengan panjang maksimal kabel SATA mencapai 1 meter. Sementara itu, kabel ATA memiliki panjang maksimal hanya 18 inci, atau sekitar 46 cm.

Kelebihan Kabel SATA Dibanding Kabel ATA

Sebagai versi terbaru dari hard disk ATA, SATA dirancang untuk mengatasi kekurangan yang ada pada ATA dan memiliki beberapa keunggulan, terutama dalam hal kabel.

Berikut adalah beberapa kelebihan kabel SATA dibandingkan dengan kabel ATA:

  • Proses pemasangan kabel SATA lebih sederhana dibandingkan dengan kabel ATA. Kabel SATA hanya perlu dipasang pada port yang sudah tersedia, tanpa perlu konfigurasi tambahan.
  • Kabel SATA memiliki ukuran yang lebih kecil dan lebih ramping, sehingga lebih hemat ruang saat dipasang.
  • Kabel SATA sangat cocok digunakan untuk hard disk dengan kapasitas besar.
  • Kabel SATA tidak mudah panas meskipun digunakan dalam waktu lama. Hal ini disebabkan oleh konsumsi daya yang lebih efisien pada kabel SATA, yang tidak ditemukan pada kabel ATA.
  • Penggunaan kabel SATA lebih mudah dibandingkan kabel ATA. Dengan kabel ATA, Anda perlu mengikuti aturan master-slave dan mengatur jumper dengan benar. Sebaliknya, kabel SATA hanya memerlukan penyambungan pada port yang sesuai tanpa perlu konfigurasi tambahan.

Demikianlah pembahasan singkat mengenai perbedaan antara hard disk SATA dan ATA. Pada artikel berikutnya, kita akan membahas perbedaan antara HDD dan SSD. Jangan lewatkan artikel selanjutnya!

Adanpedia
Adanpedia Hallo saya adalah penulis di blog riddlecloud.net. Saya blogger biasa, cuma kebetulan suka menulis.

Posting Komentar